BBM naik ? Apakah Harus disesuaikan dengan Minyak Dunia
Agen BandarPoker - Pengamat Ekonomi Energi UGM dan mantan Anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Fahmy Radhi mengatakan, sebenarnya sejak harga BBM ditetapkan oleh pemerintah, ada dua posisi yang bisa beri keuntungan atau kerugian Pertamina.
Yaitu, di mana pada saat harga minyak dunia sedang rendah dan pemerintah menetapakan harga BBM di atas harga keekonomian, Pertamina dapat meraup kentungan besar.
Adapun kerugian yang diderita Pertamina mengacu pada Indonesian Crude Price (ICP) yang ada di kisaran US$59 per barel, potesi opportunity loss bisa mencapai sekitar Rp19 triliun. Sehingga, bila ICP naik lebih tinggi, tentu opportunity loss semakin besar.
Sementara itu, terkait dengan keputusan tidak naiknya harga BBM hingga Maret 2018, Radhi mengakui, banyak hal yang bisa diambil untuk ekonomi selain kerugian Pertamina. Salah satunya adalah inflasi, konsumsi, dan daya beli yang sedang lemah.
Dengan pemberian non-cash asset Blok Mahakam, lanjut dia, aset Pertamina betambah US$9,43 miliar, atau sekitar Rp122,59 triliun. Sehingga, total aset Pertamina kini naik menjadi US$54,95 miliar, atau Rp714,35 triliun.
Lalu, bila diperhitungkan cash inflow dari windfall 2016 Rp40 triliun, dari share downsaham Blok Mahakam pada awal 2018 sebesar Rp47,84 triliun, dan potensi pendapatan bersih pengelolaan Blok Mahakam pada akhir 2018 sebesar Rp4,12 triliun, maka total cash inflow pada 2016-2018 Rp91,96 triliun.
Tidak ada komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.