Kejam Siswi Malang Di Korea Diperas Dan Diperkosa Kepala Sekolahnya
Seorang siswi sebuah Akademi di Busan, Korea Selatan, diancam, diperas dan diperkosa oleh kepala Akademinya sendiri.
Kapolda Busan menangkap kepala sekolah berusia 46 tahun itu pada Senin (15/1) setelah korban melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Insiden mengerikan tersebut dimulai pada bulan November 2014 di akademi tersebut, dilansir dari CERDAS99.ASIA
Korbannya adalah seorang siswi SMA tahun kedua (saat itu)
Korban menjelaskan bahwa dia tidak begitu populer di SMAnya karena dia sulit menyesuaikan diri.
Namun, di akademi tersebut, dia bisa menyesuaikan diri dan bersenang-senang dengan teman-temannya.
Dia merasa seolah-olah hidupnya berubah.
Sayangnya, kepala sekolahnya tersebut melihat hal tersebut untuk memanfaatkannya dan mengambil keuntungan darinya.
Pelaku mengancam akan mengeluarkan gadis itu dari akademi kecuali jika dia mau berhubungan seks dengannya.
Karena tak mau kehilangan teman dan kebahagiaan,dia melakukan apa yang diinginkan pria tua itu.
Setelah diperkosa, dia mengatakan kepada kepala sekolah bahwa dia tidak ingin datang ke akademi lagi.
Namun pria tersebut berkata telah merekam adegan mereka lalu mengancam untuk menunjukkannya pada teman-teman, keluarga, dan universitas yang akan didaftari korban.
Karena takut dan merasa malu, gadis itu merasa tidak memiliki pilihan lain.
Ia akhirnya diperkosa berulang kali yang terjadi dari bulan November 2014 hingga September 2017.
Karena dia tidak tahan lagi, dia melaporkannya ke Polisi September tahun lalu.
Gadis tersebut menceritakan tentang penganiayaan yang dia alami.
Dia mengaku telah mendapat pelecehan seksual lebih dari 100 kali di berbagai kesempatan.
Jumlah uang yang diambilnya mencapai sekitar 6,9 juta won atau sekitar Rp 86juta.
Surat perintah penangkapan kepala sekolah saat ini telah diajukan dan dikirim ke kantor kejaksaan.
Pihak berwenang sedang dalam penyelidikan forensik dan melihat apakah mereka dapat menemukan video yang digunakan kepala sekolah itu untuk memeras korbannya.
Polisi Busan juga mengumumkan bahwa mereka melihat kemungkinan ada lebih banyak korban selain gadis yang melapor tersebut.
Tidak ada komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.