AGEN BANDARQ - Dahsyatnya Tsunami Palu, Kapal Seberat 500 Ton Diterjang Hingga Terpental ke Atas Pelabuhan
AGEN BANDARQ - Dahsyatnya Tsunami Palu, Kapal Seberat 500 Ton Diterjang Hingga Terpental ke Atas Pelabuhan
AGEN BANDARQ - Gempa berkekuatan magnitudo 7,4. yang disertai Tsunami melanda Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018)
Gempa terjadi pada pukul 17.02.44 WIB atau 18.02.44 WITA ini turut membuat kapal perintis KM Sabuk Nusantara 39 yang sandar di Pelabuhan Pantoloan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, terhempas hingga di atas pelabuhan.
Berdasarkan data di marinetraffic.com KM Sabuk Nusantara 39 memiliki bobot mati 500 ton.
Tak hanya KM Sabuk Nusantara 39 yang terhempas ke daratan, dilaporkan warga setempat yang selamat, kapal-kapal lainnya ikut terhempas ke daratan.
Pelabuhan Pantoloan masuk di wilayah Kelurahan Pantoloan, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu. Pelabuhan ini melayani kapal-kapal Pelni dan kapal perintis, serta pelabuhan rakyat.
Sebelumnya Kepala Pusat Gempa dan Tsunami MBKG, Rahmat Triono, membenarkan bahwa sempat terjadi tsunami.
Hal itu diungkapkan Rahmat saat diwawancarai oleh CERDASPOKER,ORG, Jumat (28/9/2018) malam.
Kata Rahmat tsunami sudah terjadi setelah gempa besar bermagnitudo 7,7 yang melanda Palu.
Kabarnya tsunami terjadi selang kurang dari 30 menit setelahgempa besar mengguncang Palu.
Sementara diperkirakan ketinggian tsunami terjadi antara 1,5 meter hingga 3 meter.
"Tsunami sudah terjadi beberapa saat setelah gempa besar bermagnitudo 7,7 terjadi sekitar pukul 16.00. Setelah tsunami usai kami mencabut peringtan tsunami tersebut," ujarnya.
Kata Rahmat sejak gempa yang terjadi pukul 14.00 sudah terjadi 27 gempa susulan hingga akhirnya terjadi gempa besar pada pukul 16.00.
Sementara itu Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konfrensi persnya menyampaikan bahwa gempa bumi tektonik terjadi di kabupaten Donggala.
Gempa tersebut menimbulkan tsunami dengan level siaga dengan ketinggian lebih dari 0,5 meter hingga 3 meter.
Peringatan dini dikeluarkan setelah lima menit terjadinya gempa.
Lalu BMKG melakukan pemantauan naiknya permukaan air laut serta mengumpulkan informasi dari saksi mata antara lain staf BMKG di lokasi.
"Dari hasil pengamatan terlihat adanya kenaikan muka air laut 6 cm di Mamuju pukul 17.27 WIB. Terpantau di lapangan naik muka air laut 1,5 meter di pantai Palu. "Memang benar terjadi tsunamisampai 1,5 meter, tapi tsunami tersebut sudah berakhir," ujarnya.
"Kami mengeluarkan peringatan dini tsunami setelah lima menitgempa terjadi dan diakhiri setelah tsunami terjadi dan airnya surut. Jadi setelah kita pantau terlihat air semakin surut maka peringatan dini tsunami kami akhirni pada pukul 17.36 WIB," ujarnya.
Selain itu kata Dwikorita dari hasil monitoring telah terjadi 22gempa susulan dengan magnitudo terbesar 6,2 dan terkecil 2,9.
Sebelumnya diberitakan bahwa Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat pascagempa dengan magnitudo 7,7 diDonggala, Sulawesi Tengah.
Informasi dari Humas BMKG yang diterima di Jakarta, Jumat (28/9/2018), menyebutkan, peringatan dini tsunami dikeluarkan untuk wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Barat (Sulbar).
- Donggala Bagian Barat statusnya Siaga,
- Donggala Bagian Utara statusnya Waspada;
- Mamuju Bagian Utara statusnya Waspada
- Kota-Palu Bagian Barat berstatus Waspada.
Daerah dengan Siaga, pemerintahnya diminta memperhatikan dan mengarahkan warga untuk evakuasi dan di daerah yang berstatus Waspada, pemerintahnya diminta mengarahkan warga menjauhi pantai dan tepian pantai.
Gempa bumi terjadi pukul 17.02.44 WIB dengan pusat gempa di 18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur, di timur laut Donggala, dengan kedalaman 10 kilometer.
AGEN BANDARQ - Dahsyatnya Tsunami Palu, Kapal Seberat 500 Ton Diterjang Hingga Terpental ke Atas Pelabuhan
AGEN BANDARQ - Gempa berkekuatan magnitudo 7,4. yang disertai Tsunami melanda Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018)
Gempa terjadi pada pukul 17.02.44 WIB atau 18.02.44 WITA ini turut membuat kapal perintis KM Sabuk Nusantara 39 yang sandar di Pelabuhan Pantoloan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, terhempas hingga di atas pelabuhan.
Berdasarkan data di marinetraffic.com KM Sabuk Nusantara 39 memiliki bobot mati 500 ton.
Tak hanya KM Sabuk Nusantara 39 yang terhempas ke daratan, dilaporkan warga setempat yang selamat, kapal-kapal lainnya ikut terhempas ke daratan.
Pelabuhan Pantoloan masuk di wilayah Kelurahan Pantoloan, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu. Pelabuhan ini melayani kapal-kapal Pelni dan kapal perintis, serta pelabuhan rakyat.
Sebelumnya Kepala Pusat Gempa dan Tsunami MBKG, Rahmat Triono, membenarkan bahwa sempat terjadi tsunami.
Hal itu diungkapkan Rahmat saat diwawancarai oleh CERDASPOKER,ORG, Jumat (28/9/2018) malam.
Kata Rahmat tsunami sudah terjadi setelah gempa besar bermagnitudo 7,7 yang melanda Palu.
Kabarnya tsunami terjadi selang kurang dari 30 menit setelahgempa besar mengguncang Palu.
Sementara diperkirakan ketinggian tsunami terjadi antara 1,5 meter hingga 3 meter.
"Tsunami sudah terjadi beberapa saat setelah gempa besar bermagnitudo 7,7 terjadi sekitar pukul 16.00. Setelah tsunami usai kami mencabut peringtan tsunami tersebut," ujarnya.
Kata Rahmat sejak gempa yang terjadi pukul 14.00 sudah terjadi 27 gempa susulan hingga akhirnya terjadi gempa besar pada pukul 16.00.
Sementara itu Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konfrensi persnya menyampaikan bahwa gempa bumi tektonik terjadi di kabupaten Donggala.
Gempa tersebut menimbulkan tsunami dengan level siaga dengan ketinggian lebih dari 0,5 meter hingga 3 meter.
Peringatan dini dikeluarkan setelah lima menit terjadinya gempa.
Lalu BMKG melakukan pemantauan naiknya permukaan air laut serta mengumpulkan informasi dari saksi mata antara lain staf BMKG di lokasi.
"Dari hasil pengamatan terlihat adanya kenaikan muka air laut 6 cm di Mamuju pukul 17.27 WIB. Terpantau di lapangan naik muka air laut 1,5 meter di pantai Palu. "Memang benar terjadi tsunamisampai 1,5 meter, tapi tsunami tersebut sudah berakhir," ujarnya.
"Kami mengeluarkan peringatan dini tsunami setelah lima menitgempa terjadi dan diakhiri setelah tsunami terjadi dan airnya surut. Jadi setelah kita pantau terlihat air semakin surut maka peringatan dini tsunami kami akhirni pada pukul 17.36 WIB," ujarnya.
Selain itu kata Dwikorita dari hasil monitoring telah terjadi 22gempa susulan dengan magnitudo terbesar 6,2 dan terkecil 2,9.
Sebelumnya diberitakan bahwa Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat pascagempa dengan magnitudo 7,7 diDonggala, Sulawesi Tengah.
Informasi dari Humas BMKG yang diterima di Jakarta, Jumat (28/9/2018), menyebutkan, peringatan dini tsunami dikeluarkan untuk wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Barat (Sulbar).
- Donggala Bagian Barat statusnya Siaga,
- Donggala Bagian Utara statusnya Waspada;
- Mamuju Bagian Utara statusnya Waspada
- Kota-Palu Bagian Barat berstatus Waspada.
Daerah dengan Siaga, pemerintahnya diminta memperhatikan dan mengarahkan warga untuk evakuasi dan di daerah yang berstatus Waspada, pemerintahnya diminta mengarahkan warga menjauhi pantai dan tepian pantai.
Gempa bumi terjadi pukul 17.02.44 WIB dengan pusat gempa di 18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur, di timur laut Donggala, dengan kedalaman 10 kilometer.
Tidak ada komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.