RajaCerdas.ORG Situs Poker Online Terpercaya dengan Bonus Rollingan dan Referral Tertinggi

Header Ads

bandarq BandarQ bandarq Agen Togel Terpercaya

AGEN BANDARQ - FAKTA NASI PADANG dan Kolesterol Simak Penjelasan Ahli Gizi

FAKTA NASI PADANG dan Kolesterol Simak Penjelasan Ahli Gizi

FAKTA NASI PADANG dan Kolesterol Simak Penjelasan Ahli Gizi



AGEN BANDARQ - FAKTA NASI PADANG dan Kolesterol, Simak Untung - Rugi buat Kesehatan dan Penjelasan Ahli Gizi

Nasi padang kerap dicap mengandung kalori dan kolesterol yang berlebih.

Namun, kenyataannya tidak demikian.

Meski tidak sering, dr Juwalita Surapsari, SpGK yang merupakan seorang ahli gizi dari RS Pondok Indah – Pondok Indah mengaku juga menyantap makanan padang.

“Pilihannya yang paling penting. Kalau sering ke restoran padang tapi pilihannya benar sih tidak apa-apa,” ujarnya.
Dalam membuat piring nasi padang yang sehat, dr Juwalita berpatokan pada piring makan sehat.

Secara sederhana, prinsip piring makan sehat adalah membagi piring menjadi empat bagian.

Satu bagiannya diisi dengan karbohidrat yang dalam kasus kali ini adalah nasi putih.

Dokter Juwalita memulainya dengan mengurangi nasi yang dihidangkan menjadi setengahnya.

Sebab, satu porsi nasi yang umumnya dihidangkan di restoran padang bisa mencapai 350 kalori sendiri.

Bila ada pilihan nasi merah, seperti yang disediakan di restoran Padang Merdeka; dokter Juwalita lebih merekomendasikan Anda untuk memilihnya.

Akan tetapi, bukan berarti porsinya bisa lebih banyak.

“Porsi sama saja, tetapi benefit (manfaat)-nya kalau nasi merah itu seratnya lebih tinggi, vitamin dan mineralnya juga lebih tinggi,” ujarnya.

Lalu, dua bagian atau setengahnya diisi dengan sayur.

Untuk sayurnya, ahli gizi ini memilih daun singkong dan timun.

Namun, harus diingat bahwa sambal tidak masuk dalam golongan sayur ini.

Untuk lauknya yang mengisi bagian terakhir, dr Juwalita lebih memilih ayam pop potongan dada tanpa kulit daripada rendang.

Pasalnya, dalam bentuk mentahnya sendiri, daging mengandung lebih banyak lemak daripada ayam.

“Saya lebih mending ayam pop (daripada rendang) karena kan kulitnya bisa dibuang. Saya enggak makan kulitnya karena di bawah kulitnya itu biasanya banyak lemak,” katanya.

Untuk menemani ayam popnya, dr Juwalita memilih protein non-hewani, yaitu tumis tempe.

Tips lainnya ketika berada di restoran padang adalah memilih salah satu saja yang bersantan.

Tidak ada komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Diberdayakan oleh Blogger.