AGEN BANDARQ – Krisis Kian Parah, Warga Venezuela Memulung Barang di Sungai
AGEN BANDARQ – Krisis Kian Parah, Warga Venezuela Memulung Barang di Sungai
Warga Venezuela kini harus melakukan berbagai upaya untuk bisa bertahan hidup di tengah krisis ekonomi yang makin memburuk. Alhasil, sejumlah pemuda di negara yang dahulu kaya raya ini pun melakukan sesuatu yang sangat miris.
Beberapa pemuda asal Caracas terpaksa memulung barang-barang berharga di Sungai Guare. Barang-barang yang dicari antara lain perhiasan, potongan logam mulia hingga berbagai barang berharga lainnya.
“Bekerja di Guare tidaklah mudah. Kalau sedang mudah maka semuanya akan cepat selesai. Tapi kalau sedang sulit ya sulit,” ungkap salah seorang pemuda bernama Angel Villanueva dilansir Las Vegas Sun, Selasa (16/1/2018).
Potret tentang anak muda Venezuela yang mencari harta dari sampah dan makan dari makanan bekas menjadi simbol krisis ekonomi yang semakin parah. Padahal sebelum jatuh dalam lubang krisis, Venezuela merupakan salah satu negara paling kaya di Benua amerika.
Namun, buruknya pengelolaan sumber daya alam dan anjloknya harga minyak mentah dunia membuat Venezuela terperosok ke jurang krisis ekonomi. Akibatnya pun semakin banyak warga Venezuela yang patah arang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pemandangan sehari-hari di Sungai Guare pun bisa ditebak. Setiap pagi dan siang hari selalu terlihat para pemuda mengais barang berharga. Jika barang yang dicari berhasil didapat mereka akan menukarnya dengan kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan bahan pokok lainnya.
Namun, pencarian tersebut lebih sering tidak membuahkan hasil. Yang mereka peroleh hanya berkubang dalam sungai yang kotor nan keruh.
Seorang pria menunjukkan mata uang uang lokal yang baru di Caracas, Venezuela (15/12). Mata uang ini bisa ditukarkan secara lokal untuk makanan pokok seperti gula, beras dan roti yang diproduksi di lingkungan itu sendiri. (AFP Photo/Federico Parra)
Ini bukanlah kali pertama warga Venezuela melakukan berbagai cara demi bertahan hidup. Sebelumnya, sebagian warga Venezuela memutuskan untuk mencetak mata uang sendiri. Komunitas yang dikenal dengan nama El Panal 2021 sudah mulai mencetak uang dengan nominal 5.000 bolivar atau setara US$ 5. Uang hasil cetakannya dinamakan panal dan bisa didapat di tempat penukaran mata uang pasar gelap.
Ini rumit untuk membeli produk karena kita tidak memiliki uang tunai di komunitas kita, jadi kami memutuskan untuk meningkatkan ekonomi dengan mencetak uang sendiri,” tutur pemimpin komunitas El Panal 2021 Jose Lugo seperti dilansir dari Reuters
Mata uang yang baru dicetak itu bisa digunakan untuk membeli nasi dan berbagai sayuran dan buah-buahan oleh anggota komunitas. El Panal 2021 juga berharap nantinya uang tersebut bisa digunakan untuk membeli produk yang lebih beragam.
Selain mencetak mata uang sendiri, penduduk Venezuela kini juga menggunakan sistem barter demi membeli kebutuhan sehari-hari. Warga negara yang memiliki minyak bisa menukar barang tersebut dengan kebutuhan lain seperti makanan, pakaian bahkan obat-obatan.
AGEN BANDARQ – Krisis Kian Parah, Warga Venezuela Memulung Barang di Sungai
Warga Venezuela kini harus melakukan berbagai upaya untuk bisa bertahan hidup di tengah krisis ekonomi yang makin memburuk. Alhasil, sejumlah pemuda di negara yang dahulu kaya raya ini pun melakukan sesuatu yang sangat miris.
Beberapa pemuda asal Caracas terpaksa memulung barang-barang berharga di Sungai Guare. Barang-barang yang dicari antara lain perhiasan, potongan logam mulia hingga berbagai barang berharga lainnya.
“Bekerja di Guare tidaklah mudah. Kalau sedang mudah maka semuanya akan cepat selesai. Tapi kalau sedang sulit ya sulit,” ungkap salah seorang pemuda bernama Angel Villanueva dilansir Las Vegas Sun, Selasa (16/1/2018).
Potret tentang anak muda Venezuela yang mencari harta dari sampah dan makan dari makanan bekas menjadi simbol krisis ekonomi yang semakin parah. Padahal sebelum jatuh dalam lubang krisis, Venezuela merupakan salah satu negara paling kaya di Benua amerika.
Namun, buruknya pengelolaan sumber daya alam dan anjloknya harga minyak mentah dunia membuat Venezuela terperosok ke jurang krisis ekonomi. Akibatnya pun semakin banyak warga Venezuela yang patah arang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pemandangan sehari-hari di Sungai Guare pun bisa ditebak. Setiap pagi dan siang hari selalu terlihat para pemuda mengais barang berharga. Jika barang yang dicari berhasil didapat mereka akan menukarnya dengan kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan bahan pokok lainnya.
Namun, pencarian tersebut lebih sering tidak membuahkan hasil. Yang mereka peroleh hanya berkubang dalam sungai yang kotor nan keruh.
Seorang pria menunjukkan mata uang uang lokal yang baru di Caracas, Venezuela (15/12). Mata uang ini bisa ditukarkan secara lokal untuk makanan pokok seperti gula, beras dan roti yang diproduksi di lingkungan itu sendiri. (AFP Photo/Federico Parra)
Ini bukanlah kali pertama warga Venezuela melakukan berbagai cara demi bertahan hidup. Sebelumnya, sebagian warga Venezuela memutuskan untuk mencetak mata uang sendiri. Komunitas yang dikenal dengan nama El Panal 2021 sudah mulai mencetak uang dengan nominal 5.000 bolivar atau setara US$ 5. Uang hasil cetakannya dinamakan panal dan bisa didapat di tempat penukaran mata uang pasar gelap.
Ini rumit untuk membeli produk karena kita tidak memiliki uang tunai di komunitas kita, jadi kami memutuskan untuk meningkatkan ekonomi dengan mencetak uang sendiri,” tutur pemimpin komunitas El Panal 2021 Jose Lugo seperti dilansir dari Reuters
Mata uang yang baru dicetak itu bisa digunakan untuk membeli nasi dan berbagai sayuran dan buah-buahan oleh anggota komunitas. El Panal 2021 juga berharap nantinya uang tersebut bisa digunakan untuk membeli produk yang lebih beragam.
Selain mencetak mata uang sendiri, penduduk Venezuela kini juga menggunakan sistem barter demi membeli kebutuhan sehari-hari. Warga negara yang memiliki minyak bisa menukar barang tersebut dengan kebutuhan lain seperti makanan, pakaian bahkan obat-obatan.
Tidak ada komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.