Versi Produksi Daihatsu Hy-Fun Bakal Sasar Anak Muda
Versi Produksi Daihatsu Hy-Fun Bakal Sasar Anak Muda
Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Chandra menyinggung sedang mengerjakan riset guna mengembangkan mobil untuk kaum milenial.
![Hy-Fun, sebuah tunggangan konsep dari Daihatsu di pentas GIIAS 2019 [Suara.com/Tivan Rahmat].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/07/18/20304-hy-fun-1.jpg)
Ia mengemukakan bahwa pihaknya tengah mengerjakan diskusi dengan prinsipal, yakni Daihatsu Motor Corporation.
"Kami riset hobi anak muda. Mereka gemar bertualang dan gadget. Kami ingin buat sesuatu yang baru guna anak muda," ujar Amel, begitu wanita ini sering disapa, ketika dijumpai di ICE BSD, Tangerang, baru-baru ini.
Memanfaatkan ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2019, Daihatsu memang mengenalkan Hy-Fun sebagai mobil konsep berjenis Multi-Purpose Vehicle (MPV). Walaupun digondol langsung dari Jepang, Amel menyatakan mobil itu ialah ide dari Daihatsu Indonesia.
"Yang bikin dari Jepang, akan namun masukannya dari pihak Indonesia. Kami inginnya mobil tersebut dream car, mobil yang jadi impian. Kita telah diskusi bahwa mobil yang sangat laku jenis MPV. Makanya anda coba suguhkan MPV yang dapat untuk mobil keluarga, tetapi diperuntukkan guna kaum milenial," cerah Amelia Chandra.
Sementara itu, Marketing and CR Division Head PT Astra Internasional Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso menyampaikan, ketika ini untuk memperlihatkan produk baru memang dipamerkan dalam format mobil konsep dahulu, lantas diproduksi massal. Karena itu, dalam penerapannya dapat jadi tidak seluruh harus diteruskan menjadi mobil versi produksi.
"Satu atau dua teknologi dapat jadi diimplementasikan, atau dari existing product," tutup Hendrayadi Lastiyoso.
Amel bercita-cita bila mobil konsepnya dapat mendapat respon positif dari masyarakat sesudah dipamerkan.
"Kami bercita-cita MPV hibrida konsep tersebut akan cocok dengan situasi pasar di Indonesia. Kita bakal lihat nanti bagaimana respons dari masyarakat sesudah dipamerkan, guna diproduksi atau tidak belum dapat bicara sebab harus menantikan hasil survei dan beda sebagainya," kata Amel sejumlah waktu lalu.
Versi Produksi Daihatsu Hy-Fun Bakal Sasar Anak Muda
Ia mengemukakan bahwa pihaknya tengah mengerjakan diskusi dengan prinsipal, yakni Daihatsu Motor Corporation.
"Kami riset hobi anak muda. Mereka gemar bertualang dan gadget. Kami ingin buat sesuatu yang baru guna anak muda," ujar Amel, begitu wanita ini sering disapa, ketika dijumpai di ICE BSD, Tangerang, baru-baru ini.
Memanfaatkan ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2019, Daihatsu memang mengenalkan Hy-Fun sebagai mobil konsep berjenis Multi-Purpose Vehicle (MPV). Walaupun digondol langsung dari Jepang, Amel menyatakan mobil itu ialah ide dari Daihatsu Indonesia.
"Yang bikin dari Jepang, akan namun masukannya dari pihak Indonesia. Kami inginnya mobil tersebut dream car, mobil yang jadi impian. Kita telah diskusi bahwa mobil yang sangat laku jenis MPV. Makanya anda coba suguhkan MPV yang dapat untuk mobil keluarga, tetapi diperuntukkan guna kaum milenial," cerah Amelia Chandra.
Sementara itu, Marketing and CR Division Head PT Astra Internasional Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso menyampaikan, ketika ini untuk memperlihatkan produk baru memang dipamerkan dalam format mobil konsep dahulu, lantas diproduksi massal. Karena itu, dalam penerapannya dapat jadi tidak seluruh harus diteruskan menjadi mobil versi produksi.
"Satu atau dua teknologi dapat jadi diimplementasikan, atau dari existing product," tutup Hendrayadi Lastiyoso.
Tanpa campur tangan Toyota
Sebelumnya, Direktur Pemasaran PT ADM Amelia Tjandra, menuliskan bila MPV hybrid yang dipamerkan adalahhasil rancang dari Daihatsu sendiri tanpa campur tangan Toyota.Amel bercita-cita bila mobil konsepnya dapat mendapat respon positif dari masyarakat sesudah dipamerkan.
"Kami bercita-cita MPV hibrida konsep tersebut akan cocok dengan situasi pasar di Indonesia. Kita bakal lihat nanti bagaimana respons dari masyarakat sesudah dipamerkan, guna diproduksi atau tidak belum dapat bicara sebab harus menantikan hasil survei dan beda sebagainya," kata Amel sejumlah waktu lalu.
Tidak ada komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.