RajaCerdas.ORG Situs Poker Online Terpercaya dengan Bonus Rollingan dan Referral Tertinggi

Header Ads

bandarq BandarQ bandarq Agen Togel Terpercaya

AGEN BANDARQ - Dihadang Suku Sentinel, Polisi India Gagal Evakuasi Jasad Warga AS

AGEN BANDARQ - Dihadang Suku Sentinel, Polisi India Gagal Evakuasi Jasad Warga AS

AGEN BANDARQ - Dihadang Suku Sentinel, Polisi India Gagal Evakuasi Jasad Warga AS


 https://bit.ly/2QlR9Hu

AGEN BANDARQ - Kepolisian India gagal mengevakuasi jasad warga negara Amerika Serikat yang tewas dipanah suku terpencil di Pulau Sentinel Utara, Kepulauan Andaman dan Nikobar, setelah dihadang oleh orang-orang etnik tersebut.

Suku Sentinel dilaporkan berjaga dan siap bertarung di pesisir pulau, ketika perahu kepolisian India mendekat dengan hanya berjarak sekitar 400 meter dari bibir pantai. Demikian seperti dikutip dari RAJACERDAS,ORG, Senin (26/11/2018).

Melihat hal tersebut, polisi yang mendekat terpaksa mundur dan menunda misi pencarian John Allen Chau (26). Pemuda itu diyakini tewas akibat dihujani panah, sesaat setelah mendarat di Pulau Sentinel Utara pada 16 November 2018.

Polisi bahkan sempat saling adu tatap muka dengan sekelompok Suku Sentinel.

"Mereka menatap kami (para anggota polisi) dan kami menatap balik," kata Dependra Pathak, direktur jenderal kepolisian Andaman dan Nikobar.

Perahu polisi kemudian mundur untuk menghindari konfrontasi apa pun. Pihak berwenang selalu berhati-hati untuk menghindari kontak langsung dengan Suku Sentinel, kelompok pra-neolitik yang pulaunya dilarang oleh India untuk dikunjungi manusia.

Tapi kematian Chau pada pekan lalu telah menyoroti masalah-masalah tentang upaya orang luar untuk berinteraksi dengan salah satu suku terasing terakhir di dunia, yang bahasa dan adat istiadatnya sangat tidak dapat dipahami.

Para nelayan yang membawa Chau ke Pulau Sentinel Utara mengatakan, mereka melihat anggota suku menguburkan jasad Chau di pantai.

Suku Sentinel telah diketahui menyerang siapa saja yang pergi ke pulau itu, sebab mereka menganggap orang asing sebagai ancaman. Dua nelayan yang tersapu ombak ke pulau itu pada 2006, juga dinyatakan tewas. Satu pekan setelahnya, tubuh mereka ditemukan terpaku pada pasak bambu dan dihadapkan ke laut.

"Dibuat seperti orang-orangan sawah," tutur Dependra Pathak, yang juga menjelaskan bahwa kepolisian masih turut menyelidiki kasus 12 tahun silam.

"Kami sedang mempelajari kasus 2006. Kami bertanya kepada para antropolog, apa yang mereka (Suku Sentinel) lakukan ketika mereka membunuh orang luar," ucap kepala polisi itu kepada Agence France-Presse. "Kami mencoba memahami psikologi kelompok itu."

Meskipun kematian Chau secara resmi adalah kasus pembunuhan, antropolog mengatakan bahwa sangat mustahil untuk mengambil kembali jenazah laki-laki berkebangsaan Amerika itu, dan kemungkinan besar tidak ada tuntutan yang akan dilakukan oleh otoritas terhadap Suku Sentinel yang dilindungi.

Di sisi lain, pihak keluarga Chau mengatakan, mereka tak akan mencari pembalasan hukum kepada pelaku maupun para nelayan yang dibayar oleh Chau untuk mengantarkannya ke Pulau Sentinel Utara.

Tidak ada komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Diberdayakan oleh Blogger.