RajaCerdas.ORG Situs Poker Online Terpercaya dengan Bonus Rollingan dan Referral Tertinggi

Header Ads

bandarq BandarQ bandarq Agen Togel Terpercaya

Cerita Grace di Buat Penasaran Sama ABG Kos-kosan



Cerita Grace di Buat Penasaran Sama ABG Kos-kosan

Cerita Grace di Buat Penasaran Sama ABG Kos-kosan

pokerace99 - Namaku Arya, usia masih 22 tahun dan kuliah di di antara Universitas Swasta di Jogja, tapi sebab udah akhir skripsi, aku lebih tidak sedikit ngabisin masa-masa di rumah.

Aku tinggal bareng orang tuaku di suatu rumah di dekat kawasan pelosok Yogyakarta. Tapi sebab rumah ini terlampau besar, jadi sengaja di buat sekat tembok dan kesudahannya jadilah suatu kos-kosan.

Orangtuaku sendiri dua-duanya PNS di kalimantan, jadi mereka jarang pulang, dan aku diberi tanggung jawab bikin jadi penunggu di lokasi tinggal ini.

Semacam setan tak langsung gitu, yah namun aku gak keberatan.

Kos-kosan ku tergolong ketat, namun nggak terdapat pembatasan gender, cowok-cewek boleh ngekos disini asal ikut aturan.

Tapi semenjak desember 2012 lalu, memang kebetulan yang kos dirumahku jadi cewek semua, total dari 10 kamar, baru di isi empat orang, satu orang wanita berumur selama 30 tahunan, dan orangnya jarang pulang sebab kantornya baru pindah agak jauh dari kos di sini, jadi dia tidak jarang nginep di lokasi temennya.

Yang satu udah SMA ruang belajar tiga, Intan namanya. Wajahnya ingin manis, dan nggak membosankan. Dia putih, pake kacamata, rambutnya panjang lurus, seringnya si di kuncir, badannya tegap tinggi selama 166cm, sebab aku suka liat dia suka pelajaran push up sendiri di teras kosan, badannya jadi lebih sekal dan berisi.

Yang dua masih sekolah ruang belajar dua SMP, namanya Grace dan Putu. Grace tergolong anak kelompok berpunya, dia putih, rambutnya lurus pendek sebahu, punya wajah oriental, nggak tinggi-tinggi amat, agak kurus namun emang yang sangat menonjol sekilas dari borongan badannya memang susunya, keliatan bulet dan sebab dia tidak jarang bolos sekolah, dia tidak jarang banget ngajak aku nemenin nonton tivi di ruang tamu, seringkali pun nggak pernah pake bra, melulu tanktopan biasa aja.

Sial.

Oh ya, yang terakhir si Putu, anak keturunan pribumi Denpasar, rambutnya panjang sebahu, kulitnya eksotis, antara sawo matang kuning gitu, punya badan sangat montok dari sekian cewek tadi, dan kadang pun paling polos mendekati bloon. Dia jarang terbit rumah. Keluar rumah sangat cuma pas masa-masa sekolah, sisanya dia sibuk belajar dan baca kitab di kamarnya.

Aku sangat deket sama Grace dan Putu, selain sebab mereka tidak jarang nongkrong bareng, mereka pun paling tidak jarang di lokasi tinggal dan bolos berjamaah. Sementara Intan udah mulai sibuk ujian, namun kita pun sempet kencan bareng, Cuma sebatas ngilangin penat ke bioskop dan makan-makan, di kosan pun anda jarang ketemu sebab kesibukan masing-masing.

Cerita berikut ialah true story.

Berawal dari pagi hari, aku bangun sekitar separuh tujuh, dan di depan tivi udah siaga si Grace, dengan posisi menekuk lutut diantara lengan, sang pemirsa setia spongebob. Kebiasaan ini udah aku perhatiin semenjak seminggu lalu, dan hari ini aku mulai penasaran sama dia mengapa jarang masuk sekolah.

"Loh, Grace, nggak berangkat lagi?", tanyaku basa basi.

"Ah kakak, basi. Jangan bilang baru liat aku di depan sini hari ini. Aku kan udah seminggu gak masuk."

"……., iya kakak tahu, anda kalo gitu terus kapan dapat pinternya? Kasian tau orangtua kamu.."

" Ya aku tahu kak, abis aku emang lagi gak mood aja, barangkali senen kelak aku udah inginkan masuk."

Lantas aku langsung ngedeketin dia, dan duduk tepat di samping nya.

"Baiklah, aku temenin nonton yah"

"Iya, aku nungguin spongebob nih,"


Karena masih pagi belom mandi, agan-agan tahu lah, jam segini ialah jam-jam rawan benak cowok bikin berfantasi mesum. Dan aku langsung melirik Grace.


"Grace……"

"Ya kakak….."

"Ngg…. Kamu gak pake daleman lagi?", aku memang biasa ceplas ceplos kalo sama Grace.

"hehehehe, keliatan yah kak? Nggak kak… aku inginkan ngirit cucian, lagian aku suka gerah aja susuku diganjel gituan, belom terlampau gede juga….."

"Anjrit ni anak", batinku.

"hahahaha, lah nanti kendor loh kalo nggak anda ganjel, kan emang bikin cewek…."

"Ngg… iya sih … namun emang belom gede-gede banget kok, kalo nggak percaya kakak pegang aja.."

Aku ngerasa kesamber geledek.


"Grace…… serius kamu? Ya ngaku sih, aku tidak jarang ngintipin belahan anda kalo pas pake tanktop atau kaos yang belahannya agak rendah. "

"Ssssssst iyah, kakak penasaran kan, pegang aja gapapa, aku seraya nonton spongebob nih… udah mulai"


Glek. Aku nelen liur yang udah berasa jadi segumpal semen. Aku duduk agak ngedeket.

"Kakak pegang yah."

"Iya, kakak bawel..", seraya melonggarkan lipatan lengannya dari lutut.

Yak dan aku deg-degan separuh mati seraya meraba susu adik kosan ku yang polosnya mohon ampun ini… Memang bener nggak terlampau besar, namun buletnya tersebut yang buat nggak tahan.. Hampir 5 menit aku merabai susu Grace dengan tangan agak gugup, sedangkan dia nya santai aja nonton dari tadi. Sialan ini anak.

"Kak…. Remes aja, diapain kek, fobia amat…"

"BAWELLLL AH KAMU lagi konsen nih…."

"Hahahahahaha", Grace terkekeh."

Aku pindah ke belakang punggung Grace, dan langsung konsentrasi sama cengkeraman ku, aku meremasi susu Grace dengan bersemangat. Kenyal dan masih paling kenceng bikin payudara seusianya. Aku mencoba menggali putingnya dan Grace mengeluh halus.

"Nghh…….kak… nanti aku pengen, biasa aja yah? Tabok nih."

Aku nggak begitu peduli, aku mengapit putingnya dari luar kaos longgarnya, seraya meremasi susunya yang kiri, Grace mulai kegelian dan berkeringat dingin.

"Akh….kak….aku jadi nggak konsenhh… kampretth…. Itu burung kakak udah keras juga, keluarin gih sana, aku nggakhh awwwwh mauuh bantuinhhh… KAAAAKKAAAAAAKHH"

Sontak dia ngejerit, dan aku kaget, fobia tetangga denger, dan aku menghentikkan aktifitasku. Dengan nafsu udah di ubun-ubun aku mengupayakan protes.

"Kenapa sik Grace….kamu tuh ya…."

"Lah aku kan tadi cuma inginkan ngasih pegang ajah, biar kakak gak penasaran, mengapa aku justeru dirangsang.." cemberutnya.

"……………Iya sih, sorry Grace kebawa suasana, aku ng…. Ke kamar mandi dulu deh…"

"Hihihihi, keras banget punya kakak, jadi penasaran megang…."

"Hah, yaudah ini pegang aja, seraya bantuin aku bikin ngo……."

"EEEIIITTT TENDANG NIH ?!"

"HAH JANGAN yaudah yaudah………", dengusku seraya kabur ke kamar mandi.




Lima menit sesudah kejadian tersebut, ternyata Putu terbangun.

"Kamu ngapain sih Grace teriak-teriak barusan?....berisik…"

"Ehehehe nggak papa kok….. Tadi kak Arya jail sama aku."

"Oh…. Aku duduk sini yah, nunggu nyawa ku penuh…"

"Ya sini aja… kaku amat sih kamu".

Grace mengubah posisinya dengan bersolonjor di bahu sofa, nggak sadar walaupun masih bangun tidur, Putu menyimak area selama pahanya yang agak basah.

"Grace, anda abis ngapain kok tersebut basah…?"

"Ah ini…ehm….. Nggak papa…. Tadi kena air putih, aku minum, trus ketetesan."

" Oh ya?"

Seketika tersebut juga Putu langsung meremas susu Grace dan mengejar bahwa putingnya masih mengeras. Grace kaget.

"Akkkkhhh Put, anda apaan sih?"

"Grace! Kok tegang gini, ngaku, tadi abis ngapain sma kak Arya?"

"Nghh….anu…."

"Kamu kayak sama siapa aja, kisah aja sih.."

"Aku tadi nyuruh kak Arya megang susu aku, biar dia nggak penasaran aja sih.. Abisnya aku tau dia tidak jarang lirik-lirik mesum gitu. Dan tau nggak, tadi kan dia megangnya dari belakang punggung aku, burungnya tersebut loh put, keras banget! Kayaknya gede pun deh put.

"AHH Masa??? Ah kamu buat aku pengen aja ah. Trus-trus? "

"Yaudah lah, orang aku kan Cuma pengen ngilangin penasarannya ajah, kayaknya dia horni berat, aku tendang dan suruh ke kamar mandi aja, hahahahahahaha"

"Huuuff… mengapa nggak dituntasin? Kan nanti aku dapat ikutan… eh "

"Woi, ngawur aja, biar aku bengal gini pun masih perawan waras tauk.. Nggak kayak kamu, bloon."

"Hih, aku kan pun penasaran pengen ngerasain, aku pun belum pernah liat burung cowok kayak apa.."

"Emang anda pikir aku pernah? Sama pun kalik, tadi pun udah untung ngerasain dari luar, hahahahahak"





Sementara di sisi lain, aku sudah berlalu dengan urusanku di kamar mandi, dan sialnya, handuk yang biasa aku pakai terbelakang di belakang jemuran. Karena telah kepalang basah, kebetulan aku mengejar handuk selempang kecil di gantungan kamar mandi.

Ku coba bikin melilitkan di dekat pinggang hingga bawah lutut, ternyata kecil sekali. Hanya lumayan buat menutupi dibawah pusar dan selangkangan agak kebawah dikit, hingga paha juga nggak.

"HAAHH SIAL",dengusku.

Aku sudah lumayan kesal separuh mati sebab nafsuku tadi agak tanggung, dan kini masalah handuk.

Aku tak punya pilihan, kulilitkan seadanya dan bermaksud untuk memungut handukku yang terbelakang di belakang, seraya memunguti cucian kaosku yang kemarin juga lupa aku ambil.

Karena memang unsur belakang lokasi tinggal harus melalui ruang tamu, mau enggan aku mesti agak berlari-lari kecil ke belakang rumah, bukan sebab malu terdapat Grace, tapi sebab dingin.

Beberapa menit kemudian, aku terhenyak, rupanya di sana telah ada Putu yang terbangun, dan Grace tentunya, Ia memanggilku dengan tersenyum jahil.

"Haeeeee kaakakkkkkk )"

"BODOOOOOK", teriakku.

Karena memang model jemuran belakang rumahku tertutup dari pandangan dan keadaan luar, jadi Aku, Grace, dan Putu yang memang tidak jarang di lokasi tinggal tidak terlampau malu untuk sebatas bertelanjang ria bila terpaksa. Tapi kami satu sama beda pun belum pernah sama sekali menyaksikan salah satu diantara kami telanjang.

Sampai kejadian 10 menit berikutnya mengolah segalanya…..

Aku berniat untuk memungut kaosku yang rupanya tertiup angin dan membuatku mesti berjinjit guna meraihnya sebab agak tinggi posisinya. Dan seketika tersebut juga, handuk yang melilitku terlepas begitu saja, dan aku menyuguhkan pose estetis di pagi hari untuk dua ekor anak remaja yang paling beruntung.


"IIIIIIIIIIIIHHHHH KAKAKKK!" .

Mereka berteriak malu serempak, namun tak terdapat dari mereka yang memblokir mata sama sekali, justeru semakin terfokus ke arah penisku. SIALAAN.

"AAARGHHHHHHH, MATA DI TOTOOOOOPPPP!", teriakku panik sebab satu tanganku masih memegangi satu jemuran yang tak kunjung jatuh ke pelukanku.

Mereka berdua terkikik geli, dan sama sekali tak mau mencungkil pandangannya dari penisku.

Fokusku pun sudah mulai kabur, dan aku justeru memandangi posisi Grace yang ternyata sudah pulang menjadi selonjoran di bahu sofa, menciptakan lekukan badan dan susunya menggelayut jelas ke bawah.

Tak hingga tiga detik, penisku ngaceng sempurna.


"AAAAKKKK Kakak, bagus bangeeeeeeeet, itunya berdiriiiiiiiiiii…. Hhihihihihih", sahut mereka serentak.


"Sial..", batinku putus asa.

Yasudah, aku pasrah. Dan berlangsung santai dengan burung tegak berdiri di depan mereka. Biarlah, penghiburan diri sangat tidak. Aku masih sempat meliriki mereka yang masih terpesona menyaksikan panjang penisku yang memang agak diatas normal, barangkali sekitar 16 cm.

"Kak Aryaaaaa, punya anda panjang bangeeeeeeet aku sukaaaakkk …" , Putu meneriaki aku.

"BODOOOOOOOOOOK", sahutku. Aku pasrah seraya cepat-cepat ke kamar.


"Put, bener kaaan… punya Kak Arya panjang banget gitu… jadi pengen…….. ", kata Grace seraya reflek memegangi selangkangannya.

"Iya Grace, aku pun sampe terpesona gitu, panjang amat ya tersebut dedek….. Tadi proses manjangnya pun cepet banget gitu lagi… lucu…… xixixixixi….." bisik Grace.

Dan mereka justeru ngerumpi.

"WOI KALIAAN NGOMONGIN AKU YAAAAAAAA!", teriakku malu sekaligus kesal, lantas aku langsung berlari cepat ke kamar seraya penis ku ikut mengangguk angguk riang.


"EEEEEEEEEHHHHH KAKAKKKKKK KOK CEPET-CEPET MAU KEMANAAAHHHH??,"

Grace langsung berlari memegangi ku dan memaksaku guna duduk di sofa. Aku yang telah lemes menanggung malu pasrah saja, sekalian penasaran mereka-mereka ini inginkan apa.

"Aku inginkan diapain sih ….nggak lumayan liat aku kayak ginii? Malu tauk.", curhatku.

"Eeeeeeeeeeeee, kakak. Kan tadi aku hutang sesuatu sama kakak, aku inginkan lunasin, boleh yah?", Grace menatapku dengan tatapan genit. Aku melulu mengangguk.

"Put, put, sini deh….katanya anda mau liat burung, hahahaha….", ajak Grace.

Putu terlihat malu-malu seraya cengar-cengir tak jelas. Sial aku di perkosa anak-anak ruang belajar dua SMP sepagi ini. Mimpi apa aku semalam…

"Hae kak Arya.......", kata Putu malu-malu.

"Kenapa put?, tuh katanya anda mau liat burung, udah tegak daritadi karena kalian", dengusku.

"Ah kakak… tersebut kan gara-garanya Kak Grace ajah… aku kan baru bangun….. , namun punya kakak cakep yah, ujungnya gede gitu… jadi pengen ngem….."

"Sssssstttt ah… put, aku duluk. Aku kan tadi masih utang sama Kak Arya, nanti gantian okeh?, sergah Grace.

Aku pasrah tiduran di bahu sofa, nggak dapat berkata-kata lagi.

"Kak Arya, aku pegang boleh yah burungnya?", sahut Grace centil.

"Suka-suka anda aja lah Grace, kalo dapat banyakin keluarnya aku…."

"Ahahahaha, aku sempet baca kitab sih, barangkali aku tau caranya…. Put anda samping aku dulu sini, gantian nanti", Grace mulai nakal.

" Nghh… iya Grace", Putu mulai terangsang.

Grace menggenggam penisku dengan pasti, seraya mengocok pelan-pelan dari pangkal ke ujung penisku, ia barengi dengan meremas bergelombang, ia pintar ternyata.

"ah… Kak Arya… ini gila.. Ini keras banget… aku nggak kuat… aku gemes… hiiiihhhh..", racaunya.

Seperempat detik kemudian, tak tidak sedikit mikir Grace langsung menyerobot bulat-bulat kepala penisku dan mengulum lumayan lama di dalam mulutnya. Ia menjilati ujung penisku dengan posisi masih terkulum di dalam mulut.

"gila ini anak, dapat keluar cepet ini gue, geli banget siaaallll", batinku keenakan.

"Ahmmmmmm kakhmm… maaf yah kakak mulutku tidak cukup gede, Cuma dapat sampe segini … aaehhmmmm,……. ,

Ia mengulum penisku berkali-kali terbit masuk mulutnya, aku menikmati penisku sudah nyaris mentok ke tenggorokannya, dan aku sadar, ternyata aku baru saja di deep throat oleh anak ruang belajar dua SMP. Aku tak tahan.

" Enghhhh… Gila anda Grace, anda udah jago banget gini…. Aku… anghhh.. Nggak tahaaaanhhh… put…. Putu…. Kamu sini dong…. Akuhh… aangghh.. Mau pinjem… susuhhh kamu….nghhh…", racauku tak jelas.

"Ahahahaha kakak nakal, aku lagi konsen liatin kalian nih, susuku inginkan diapain?"

Putu perlahan menghampiri dan menyodorkan dadanya ke tangan ku..

"Ini kak… silahkan… ", katanya seraya melet genit.

Aku langsung meremasi susu Putu yang ternyata spektakuler besarnya. Paling nggak guna anak seumurannya, bukanlah ukuran yang normal. Sekitar 36C mungkin.

"Ahhhh Putu kamu pun ternyata, ini mengapa susu anda udah gede bener gini siiihh? Kalian tak waras semuaaaaaaah", aku meracau seraya meremas buas susu kepunyaan Putu.

"Aku nggak tau kakakh… tau-tau emang udah gede sendiri ajah…."

Hisapan Grace kian lama kian sadis saja rasanya, aku mulai tak tahan, muka ku telah memerah. Aku unik tubuh Putu dan lantas ku remas seraya ku hisapi putingnya dengan ganas.

"Aaaahk kakak… pelan-pelan aja sih….. Kamu kayak anak kecil aja nenen sama aku kek gituuuuuhh…. Nghhh….. Kak….aku kayaknyahhh mauhhh pipis deh….. Nghhh…..", raung Putu.

Grace melepas kulumannya, dan segera mengocok penisku dengan cepat.

"Kak ? Udah inginkan keluar? Aku kocok cepet yah?, tanya Grace.

"Aaaarrrh… iya Grace…. Gila anda ngulumnya, kakak gak kuat……..kayaknya kakak terbit seka…….."

"Eeeiiiitt….. Ntar dulu, nih Put , jatah kamu. Hihihihi…. Cepet ini dikocok, kasian kak Arya."

"SIAAAAAAAAAAAAALLLLAN KAMU GRACEEEEEEE", teriakku tanggung.

"uuuh… nghh… Hah…hah…aku gak sengaja pipis kak barusan….hahahaha.. Kok enak banget yah rasanya… sebenarnya cuma di nenenin doang… bibir kamu tersebut kak, aku nggak tahan… cupu banget aku…. " , ujarnya terbata-bata karena berakhir orgasme mendadak, tangannya langsung meraih penisku.

"Cepet put,,… uuuuhhh…," ujarku nggak tahan.

"Ah anda Put baru gitu aja udah kedut-kedut pipis…hahahaha…. Kalian maen berdua yah… aku terdapat tugas nih buat kelak senen, numpuk…dah kak Aryaaaaa……", sahut Grace.

Sebelum naik keatas , Grace masih sempat-sempatnya mendekat aku dan mem-french kiss aku, dengan situasi penisku masih dikocok-kocok perlahan oleh Putu. Bener-bener sial ini anak.

"Kak….muka mu merah gitu…. Udah beneran nggak tahan yah… ?"

"Nghhh.,… ya kamu dapat liat sendiri kan burung yang anda pegang tersebut sekeras apa?"

"Hehehehe, masukin di punyaku aja, anda mau nggak kak?"


Dan aku di samber geledek dua kali.


"Kamu serius Put?"

"Serius kak, ini liat, punyaku udah basah kuyup. Sehabis pipis tadi, rasanya jadi gatel banget, mungkin dapat sembuh kalo anda masukin burungnya kak….", sahut Putu manja sambil mencungkil semua kaos dan celananya. Kali ini dia bener-bener telanjang bulat di hadapanku.

"Ah Putu, anda tu polos apa begok sih… segitunya anda kasih perawanmu ke aku?"

"Kakak berisik deh, punyaku udah gatel banget, anda diem aja yah."

"…Lah…lah… Put … kok gi……Ooooohkkk nggghhhhh…..Puuuut…….", Putu langsung duduk diatas pahaku dan menunjukkan penisku ke liang vaginanya.

"Uuuuhhh,….. Ehehehe… nggh… maaf kakh…. Putu beneran gatel… nggak tahan lagi…kok agak sakit yah….."

"Nghh…. Pelan-pelan aja putth….."

"Iya kakh…. Burung kakak….. Uuuuuuuuuh… kepanjangan…… aku jajaki teken lagi yah…nggh… OOOOHHH KAKKKK…. INI MENTOOOOK KAK… AAAHHH… BURUNG KAKAK MENTOOOOK DI PUNYAKU……aaahhhh", racau Putu keenakan. pokerace99

"uungggghhh… Putt…. Kamu goyang put,….. Atas bawah…. Naik turun…. Suka-suka kamu…."

"Aaahhhh iya kak…..aku lagi jajaki adaptasi….. Sialan kak burungmu ini gede banget…. Penuh banget rasanya punyaku…… "

Tak butuh waktu lama, Putu menggoyang penisku naik turun… Ia tampak merem melek keenakan…

"Put… udah mulai enak Put?"

"Sssssttt… ini kak …. Uuuhhh… bener kaanh…. Enak di garuk garuk pake burung kakak….. Gatelnya namun gak dapat ilang….enak terush…..uuuhh…rrrh….."

"Hahahaha dasar nakal….kamu di bawah sini, aku genjotin…"

"Iya kak……"

Kami berganti posisi misionaris. Aku menyaksikan wajah Putu telah berlumur nafsu. Aku pun sudah tak tahan lagi. Ku genjot Putu dengan lumayan cepat.. Vagina Putu benar-benar legit, cairan dari dalam vaginanya terasa tak habis-habis… Penisku terasa paling licin terbit masuk dari liang vaginanya.

Aku reflek meremasi susunya yang terlihat semakin membesar dengan puting menegang...

"Ooooooohhh kkak, cepetin kaaaaakkk…cepetinn…… aku inginkan pipis lagi….sini kak cium aku…. Isepin mulut lidahku…nggghhhh.", Putu semakin liar.

Aku menciumi bibir nya dengan ganas, kami bertukar air liur dan saling menghisapi lidah….Berbarengan dengan penisku yang telah keras menjangkau puncaknya, vagina Putu semakin mantap meremasi batang penisku dari dalam, dan aku menikmati sesuatu mulai berkedut-kedut dari dalam vaginanya.

"Oooooooooohhhh kak…. Putu…. Uuuhh…. Yang dalemhh kak…. Aku mauhh… uuhh Putu mauuuh…. Mauhhh…piiii…….aaaaaahh..."

Langsung ku cabut penisku, dan terjadilah pemandangan fantastik. Putu berkelojotan seraya mengusung selangkangannya, Ia pipis dengan derasnya, merembes hingga ke bawah sofa, Putu Squirting.

"Nnggghhhh Kakhhh. Putu Pipisss…. Kaaaakh.... Masukiiinhh….masukinhhh lagi….pleeaseee…"

Aku langsung menghujamkan penisku lagi dan mengocok vaginanya dengan supercepat. Aku pun telah tak tahan lagi menyaksikan adegan barusan….

"Put…. Kakak inginkan keluar…nghhhhhh …di dalemhhh….. apa di luar…."

"Enggghhhhh Putu inginkan pipis lagi kakhhh…. Di dalemhhh di daleeeemmm!!"

"Ohhhh Putuuuuu…. Aku keluaaaaaar Puuuuuuut…. Oooohhhhhhh"

"Yang banyaaaaaaakk kaaaaaaakkhhhhh ooooohhhhh"

Sperma ku memancar kencang sebab birahi yang sejak tadi tertahan… ku hujamkan penisku hingga mentok cukup tidak sedikit sehingga merembes sampai luar vagina Putu. Masih ku kocok-kocok terbit masuk perlahan, sperma ku terus keluar sebab di peras oleh sempitnya vagina Putu yang berdenyut-denyut dari tadi.

Sial, aku puas sekali.

Putu terkulai. Aku menepuk pipinya, dia tertidur. Dari raut wajahnya, dia tampak senang sekali.

"Putu… anda hebat,,, nakal…. Begok juga… Makasih ya sayang." , batinku.

Aku beranjak bangkit, sejenak mengecup bibir Putu dengan mesra, dan menutupi tubuh polosnya dengan potongan kaosnya tadi, dan aku berniat guna mandi lagi.

Saat perjalanan ke kamar mandi, aku berpapasan dengan Grace yang rupanya berkeinginan mandi juga.

Grace tersenyum nakal.

"Bareng kak? ….."

Tidak ada komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Diberdayakan oleh Blogger.