Cerita Kombes Kemas Yang Pernah Berjualan Es Lengkong Keliling
Cerita Kombes Kemas Yang Pernah Berjualan Es Lengkong Keliling
Cerita Kombes Kemas Yang Pernah Berjualan Es Lengkong Keliling
"Itu saya kerjakan supaya saya mengetahui menggali uang tersebut seperti apa dan saya melakukan tersebut untuk menggali pengalaman hidup," kata Kemas, Rabu (2/10/2019).
Ia mengisahkan dulu, ketika masih sekolah dan kuliah, dirinya tidak pernah memikirkan mengenai masa depan.
Kemas yang adalahanak bungsu dari lima bersaudara ini kerjanya hanya pacuan motor dan mobil.
"Yah, namanya masih muda jadi mengekor pergaulan.
Makanya dulu hobinya pacuan di Palembang," ujarnya.
Setelah telah menghancurkan sejumlah 13 mobil sebab balapan, dirinya pun berjuang untuk membetulkan diri dan kehidupan menilik orangtuanya tidak jarang kali memarahinya.
"Itulah saya mengupayakan menjual es lengkong keliling.
Tapi setiap mengarungi seputaran lokasi tinggal saya, saya muter dari belakang biar tidak ketahuan sama bapak saya," kenangnya.
Rupanya terdapat orang yang memberitahukan untuk orangtuanya.
"Ya, kesudahannya saya dimarahi.
Malah bapak saya bilang, 'Ngapain anda jualan es? Kayak enggak dapat saja saya mengongkosi kamu.
Terus saya menjawab, 'Pak, saya melulu pengin cari empiris hidup," kisah Kemas.
Setelah dimarahi, Kemas pun terbit rumah dan berkumpul dengan rekan sepermainannya.
"Saat saya ke lokasi biasa kami berjumpa, sahabat saya tidak terdapat di situ.
Lantas saya datangi rumahnya. Orangtuanya bilang bila teman saya ini sedang olahraga," katanya.
Terus, masih disebutkan Kemas, dirinya langsung menjumpai temannya yang sedang berolahraga.
"Saya bertanya untuk teman saya kenapa dia olahraga.
Kawan saya bilang inginkan masuk Akabri makanya pelajaran fisik.
Teman saya pun mengajak saya meregistrasi supaya kami terdapat pekerjaan," terangnya.
Ia pun menyimpulkan untuk mengekor temannya meregistrasi masuk Akabri.
"Saya langsung ke lokasi tinggal teman saya dan mohon persyaratannya," katanya.
Setelah seluruh berkas dilengkapi dan bermukim meminta tanda tangan dari orangtua, Kemas mendekat bapaknya dan meminta guna menandatangani berkas guna melamar Akabri.
"Eh, bapak saya justeru bilang yang aneh-aneh.
Mau apa ini, guna apa ini?
Mau kau masukkan saya ke panti jompo ya?
Saya masih hidup.
Tapi saya bilang, tenang dulu pak.
Baca dulu, tidak boleh marah dulu," kenangnya.
Setelah menyimak berkas yang dibawa, aku Kemas, bapaknya sujud syukur dan menyerahkan janji untuk dirinya.
"Nak, bila kamu lulus di Akabri anda ke showroom mobil dan di Minggu kesatu libur nanti, anda ke showroom.
Kamu tunjuk mobil mana yang anda suka.
Nanti bila lulus, mobil tersebut yang jemput kamu,"kenang Kemas menilik perkataan bapaknya.
Akhirnya Kemas juga lulus dan masuk Akabri tahun 1993 dan kesudahannya sekarang dapat menjabat sebagai Dirlantas Polda Sumut.
"Ia berpesan untuk siapapun yang masih mempunyai orangtua, sayangi mereka.
Karena orangtua tidak pernah menyesatkan anaknya.
Saya sekarang justeru bingung, mau melakukan baik untuk orangtua, namun mereka telah tiada," katanya.
Tidak ada komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.