Kualitas Udara Buruk Buat Paru-Paru 'Cepat Tua'
Kualitas Udara Buruk Buat Paru-Paru 'Cepat Tua'
Kualitas udara dan polusi di Jakarta masih menduduki peringkat sangat buruk di dunia. Kategori kualitas udara tersebut tergolong dalam tidak sehat.
Penelitian terbaru mengindikasikan kualitas dan polusi udara bisa menyebabkan kehancuran pada paru-paru. Polusi udara dapat menciptakan para-paru menua lebih cepat dan berisiko terhadap Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
Normalnya, faedah paru-paru menurun sebagai unsur dari penuaan alami. Penelitian yang dipublikasikan di European Respiratory Journal ini mengejar bahwa penyampaian partikel polusi menciptakan usia paru-paru menua lebih cepat. Semakin tidak sedikit polusi yang dicium semakin cepat penuaan pada paru-paru.
Partikel polusi ialah campuran dari material padat dan cair di udara. Bentuknya bisa berupa kotoran, debu, asap yang berasal dari pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas alam, mobil, pertanian, jalan tidak beraspal, dan tempat konstruksi.
Studi ini mendapati masing-masing tambahan 5 mikrogram per meter kubik partikel polusi masing-masing tahunnya, mengindikasikan paru-paru bakal menua dua tahun lebih cepat dan terjadi penurunan faedah paru-paru secara nyata.
Situasi bakal jauh lebih buruk untuk orang yang hidup dengan udara yang mempunyai lebih dari 10 mikrogram per meter kubik partikel polusi. Di wilayah yang sangat tercemar, jumlah permasalahan PPOK empat kali lebih tinggi daripada andai seseorang hidup dengan perokok.
Pada orang dengan pendapatan rendah risiko PPOK pun akan meningkat.
"Polusi udara memiliki akibat penurunan faedah paru-paru dua kali dan tiga kali penambahan risiko PPOK pada kumpulan berpenghasilan rendah dikomparasikan dengan peserta berpenghasilan tinggi yang mempunyai paparan polusi udara yang sama," kata peneliti Anna Hansell dari University of Leicester.
PPOK adalahpenyakit yang merintangi aliran udara ke paru-paru sehingga menciptakan seseorang susah bernapas. Penyakit ini adalahpenyebab kematian nomor tiga di dunia.
Hasil riset ini didapat sesudah peneliti memakai data dari UK Biobank. Data tersebut terdiri dari hasil survei dan tes faedah paru-paru pada lebih dari 300 ribu orang.
Peneliti memutuskan polusi udara memiliki akibat menyebabkan peradangan di paru-paru, yang mempersempit drainase udara dan menciptakan lebih susah bernapas. Polusi udara pun meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kanker paru-paru.
Kualitas Udara Buruk Buat Paru-Paru 'Cepat Tua'
Kualitas udara dan polusi di Jakarta masih menduduki peringkat sangat buruk di dunia. Kategori kualitas udara tersebut tergolong dalam tidak sehat.
Penelitian terbaru mengindikasikan kualitas dan polusi udara bisa menyebabkan kehancuran pada paru-paru. Polusi udara dapat menciptakan para-paru menua lebih cepat dan berisiko terhadap Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
Normalnya, faedah paru-paru menurun sebagai unsur dari penuaan alami. Penelitian yang dipublikasikan di European Respiratory Journal ini mengejar bahwa penyampaian partikel polusi menciptakan usia paru-paru menua lebih cepat. Semakin tidak sedikit polusi yang dicium semakin cepat penuaan pada paru-paru.
Partikel polusi ialah campuran dari material padat dan cair di udara. Bentuknya bisa berupa kotoran, debu, asap yang berasal dari pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas alam, mobil, pertanian, jalan tidak beraspal, dan tempat konstruksi.
Studi ini mendapati masing-masing tambahan 5 mikrogram per meter kubik partikel polusi masing-masing tahunnya, mengindikasikan paru-paru bakal menua dua tahun lebih cepat dan terjadi penurunan faedah paru-paru secara nyata.
Situasi bakal jauh lebih buruk untuk orang yang hidup dengan udara yang mempunyai lebih dari 10 mikrogram per meter kubik partikel polusi. Di wilayah yang sangat tercemar, jumlah permasalahan PPOK empat kali lebih tinggi daripada andai seseorang hidup dengan perokok.
Pada orang dengan pendapatan rendah risiko PPOK pun akan meningkat.
"Polusi udara memiliki akibat penurunan faedah paru-paru dua kali dan tiga kali penambahan risiko PPOK pada kumpulan berpenghasilan rendah dikomparasikan dengan peserta berpenghasilan tinggi yang mempunyai paparan polusi udara yang sama," kata peneliti Anna Hansell dari University of Leicester.
PPOK adalahpenyakit yang merintangi aliran udara ke paru-paru sehingga menciptakan seseorang susah bernapas. Penyakit ini adalahpenyebab kematian nomor tiga di dunia.
Hasil riset ini didapat sesudah peneliti memakai data dari UK Biobank. Data tersebut terdiri dari hasil survei dan tes faedah paru-paru pada lebih dari 300 ribu orang.
Peneliti memutuskan polusi udara memiliki akibat menyebabkan peradangan di paru-paru, yang mempersempit drainase udara dan menciptakan lebih susah bernapas. Polusi udara pun meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kanker paru-paru.
CERDASPOKER
— CerdasPoker (@Cerdas_Poker99) July 28, 2019
SITUS JUDI BANDARQ TERBAIK SE-INDONESIA
BURUAN DAFTAR SEBELUM KETINGGALAN HOKINYA NYA ^_^
LANGSUNG KLIK =>link: https://t.co/7GzhTKb6w6<= GRATISS !!
MINIMAL DEPO HANYA 20RB SAJA
WHATSAPP : +855-967-230-415
LINE : CerdasCS1 pic.twitter.com/35TJw3ZvAg
Tidak ada komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.