Viral, Peneliti Temukan Nenek Moyang Pohon Modern, Usianya 385 Juta Tahun
Viral, Peneliti Temukan Nenek Moyang Pohon Modern, Usianya 385 Juta Tahun
pokerace99 - Sebuah fosil hutan yang disebut-sebut sebagai tertua di dunia udah ditemukan. Fosil hutan purba tersebut membentang di atas sebuah tambang yang udah ditinggalkan di Cairo, New York, Amerika Serikat.
Ditemukan secara kebetulan pada tahun 2009, jaringan akar yang langka di hutan purba itu meninggalkan sinyal sebagian pohon pertama dulu berdiri.
Yang menakjubkan, sebagian di pada pohon purba di fosil hutan tersebut mempunyai lebar nyaris 11 meter.
" Ditemukan di permukaan tambang, kita mampu merekonstruksi keadaan hutan purba itu saat hidup," mengetahui Christopher Berry dari Cardiff University.
Beberapa akar pohon purba yang bentuknya panjang ini diperkirakan dari genus Archaeopteris. Genus ini diakui sebagai nenek moyang pohon modern saat ini.
Pohon ini merupakan salah satu yang pertama dari jenisnya yang mampu menangkap dan menyimpan karbon dioksida dari udara lewat daunnya yang berbentuk datar dan berwarna hijau.
Berkat pohon purba inilah iklim planet Bumi mengalami pergantian secara dramatis. Selain tingkatkan lebih banyak oksigen ke atmosfer, pohon-pohon tertua itu termasuk menyediakan habitat subur bagi serangga primitif dan makhluk serupa kaki seribu.
Kondisi ini berlangsung selama bertahun-tahun sebelum akan burung dan binatang besar lainnya jadi menjadikan pohon sebagai sarang mereka.
" Pada akhir periode Devonian (360 juta tahun lalu), jumlah karbon dioksida turun hingga seperti yang kita kenal sekarang," mengetahui Berry kepada New Scientist.
Tim peneliti internasional sejauh ini udah memetakan lebih dari 3.000 mtr. persegi fosil hutan purba. Selain Archaeopteris, di dalamnya terkandung dua tipe pohon purba lainnya.
Salah satunya dikenal sebagai cladoxylopsids, saat yang lainnya masih belum mampu diidentifikasi.
Secara keseluruhan, hutan purba ini terlalu terbuka dan jarang, bersama dengan cladoxylopsids keluar mendominasi. Pohon tak berdaun ini menjulang setinggi 10 mtr. bersama dengan akar dangkal dan cabang seperti seledri pendek.
Sementara Archaeopteris lebih serupa pohon pinus. Tetapi bukan berdaun jarum, pohon ini mempunyai bulu, seperti daun pakis.
Ditandai oleh akar kayunya yang panjang, Archaeopteris secara dramatis membuat perubahan cara tanaman dan tanah menghimpun air.
Menariknya, ketiga fosil pohon tersebut akan bereproduksi lewat spora, bukan biji, di masanya.
Kehadiran fosil ikan di tambang tersebut tunjukkan bahwa fosil hutan purba ini musnah oleh banjir.
Viral, Peneliti Temukan Nenek Moyang Pohon Modern, Usianya 385 Juta Tahun
pokerace99 - Sebuah fosil hutan yang disebut-sebut sebagai tertua di dunia udah ditemukan. Fosil hutan purba tersebut membentang di atas sebuah tambang yang udah ditinggalkan di Cairo, New York, Amerika Serikat.
Ditemukan secara kebetulan pada tahun 2009, jaringan akar yang langka di hutan purba itu meninggalkan sinyal sebagian pohon pertama dulu berdiri.
Yang menakjubkan, sebagian di pada pohon purba di fosil hutan tersebut mempunyai lebar nyaris 11 meter.
" Ditemukan di permukaan tambang, kita mampu merekonstruksi keadaan hutan purba itu saat hidup," mengetahui Christopher Berry dari Cardiff University.
Beberapa akar pohon purba yang bentuknya panjang ini diperkirakan dari genus Archaeopteris. Genus ini diakui sebagai nenek moyang pohon modern saat ini.
Pohon ini merupakan salah satu yang pertama dari jenisnya yang mampu menangkap dan menyimpan karbon dioksida dari udara lewat daunnya yang berbentuk datar dan berwarna hijau.
Berkat pohon purba inilah iklim planet Bumi mengalami pergantian secara dramatis. Selain tingkatkan lebih banyak oksigen ke atmosfer, pohon-pohon tertua itu termasuk menyediakan habitat subur bagi serangga primitif dan makhluk serupa kaki seribu.
Kondisi ini berlangsung selama bertahun-tahun sebelum akan burung dan binatang besar lainnya jadi menjadikan pohon sebagai sarang mereka.
" Pada akhir periode Devonian (360 juta tahun lalu), jumlah karbon dioksida turun hingga seperti yang kita kenal sekarang," mengetahui Berry kepada New Scientist.
Tim peneliti internasional sejauh ini udah memetakan lebih dari 3.000 mtr. persegi fosil hutan purba. Selain Archaeopteris, di dalamnya terkandung dua tipe pohon purba lainnya.
Salah satunya dikenal sebagai cladoxylopsids, saat yang lainnya masih belum mampu diidentifikasi.
Secara keseluruhan, hutan purba ini terlalu terbuka dan jarang, bersama dengan cladoxylopsids keluar mendominasi. Pohon tak berdaun ini menjulang setinggi 10 mtr. bersama dengan akar dangkal dan cabang seperti seledri pendek.
Sementara Archaeopteris lebih serupa pohon pinus. Tetapi bukan berdaun jarum, pohon ini mempunyai bulu, seperti daun pakis.
Ditandai oleh akar kayunya yang panjang, Archaeopteris secara dramatis membuat perubahan cara tanaman dan tanah menghimpun air.
Menariknya, ketiga fosil pohon tersebut akan bereproduksi lewat spora, bukan biji, di masanya.
Kehadiran fosil ikan di tambang tersebut tunjukkan bahwa fosil hutan purba ini musnah oleh banjir.
Tidak ada komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.